Berita Terkini Ekonomi Dunia

Menyajikan Kumpulan Berita Terbaik Berdasarkan Fakta dan Data

Berharap Adanya Aliran Devisa dari Pariwisata

Cadangan Devisa Indonesia Masih Terkesan Kurang Baik. Mata uang Indonesia tak pernah tak dinamis sejak krisis moneter di tahun 1997 – 1998. Depresiasi rupiah sudah tercatat beberapa kali terjadi, salah satunya yaitu pada pertengahan tahun di bulan agustus 2018.

 

Pada saat itu rupiah berada di level Rp 14.500 dan akan bergerak menuju Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat. Level itu merupakan level terendah sejak terjadinya krisis moneter, yang mengguncang negara – negara Asia di dua dekade sebelumnya.

 

Kemudian kondisi ini menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Presiden Joko Widodo, depresiasi rupiah berpengaruh terhadap pelaku bisnis di dalam negeri terlebih lagi bagi yang mengimpor barang modal dan bahan baku, lalu hal ini dapat menjalar ke isu politik.

 

f:id:BeritaTerkini:20190918190724j:plain

Turis yang datang ke Indonesia

Jokowi dikala itu juga sedang mencalonkan kembali dirinya sebagai calon presiden periode  2019 – 2024, sehingga hal ini membuat Jokowi banyak diserang oleh rival politiknya karena isu rupiah ini. Pemerintah dianggap tidak mampu untuk menangani masalah ini.

 

Tidak tinggal diam akhirnya Jokowi mengadakan pertemuan dengan para Menteri di Istana Negara, 3 hari sebelum hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-73. Dalam rapat ini Jokowi membahas betapa pentingnya untuk memperkuat cadangan devisa agar ekonomi Indonesia kuat menghadapi ketidakpastian global.

 

Sebelum menutup rapat dengan para Menteri, Jokowi mengingatkan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata, terlebih lagi khususnya di lokasi – lokasi pariwisata prioritas yang sudah di tetapkan.

 

Jokowi menyadari bahwa pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat menjanjikan bagi ekonomi Indonesia. Karena tidak sedikit devisa yang dihasilkan melalui sektor ini, bahkan bisa lebih besar hasilnya bila dibandingkan dengan devisa ekspor. Semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, berarti semakin banyak mata uang asing yang ditukar dengan rupiah. Lebih singkatnya, semakin banyak rupiah yang dibeli.

 

Jokowi menunjukan betapa pentingnya sektor pariwisata terhadapa perekonomian Indonesia, dalam hal penerimaan devisa, perolehan pajak, peningkatan investasi, dan pendapatan masyarakat. Lalu berdasarkan data Kementrian Pariwisata (Kemenpar), bahwa pariwisata berada dalam daftar 5 besar penerimaan devisa pada periode tahun 2011 – 2015.

 

Sehingga di tahun 2019 ini, Indonesia menargetkan pendapatan devisa pariwisata senilai US$ 20 miliar.